Pesan dari Kejauhan

0
Aku telah membuka mata, bahwa cinta memang takkan pernah bisa dihapuskan. tapi, ketika kita merasa lelah mencintai, kita akan terjatuh pada cinta yang lain.  kalimat 'cinta tidak harus memiliki' adalah milik mereka, para pecinta yang telah berputus asa. cinta tak akan pernah bisa terlepas dari ego untuk memiliki, karena cinta membuat seseorang selalu ingin merasa dekat dengan kekasihnya. mengikhlaskan juga bukanlah pilihan yang terbaik ketika cinta telah menggoreskan luka. karena betapapun sakitnya, bertahan adalah cara terbaik sebelum cinta menyuruh kita pergi. 
Aku memang bukan petualang cinta, kisah cintaku tak ada yang terlampau istimewa seperti kisah Ainun-Habibie. Tapi, aku ingin sedikit berbagi,

Aku pernah mencintai kekasihku dengan penuh. bukannya aku tidak pernah dilukai cinta, perselingkuhan hatinya benar-benar membuat hatiku luka. "mungkin opname pun tak akan bisa menyembuhkannya," begitu pikirku dahulu. tapi, keegoisan kami telah membuatku dan dia menjadi lelah, kami terbebani. tapi aku masih tak ingin melepaskan, sedang dia memilih untuk tak lagi menggenggam kisah kami. aku bertahan, karena dia adalah  seseorang yang pernah menghangatkan hidupku, memberiku alasan-alasan untuk tersenyum, menangis, marah, kecewa, rindu, dan pengalaman-pengalaman tak terlupakan.
Bukan dalam waktu dekat setelah ada kata berpisah aku dapat tak lagi menghubunginya. jariku selalu bergerak untuk menekan tombol nomor handphonenya. aku selalu menanti kepulangannya ke kota kami, dan aku selalu mencintainya di sudut hariku bersama kawan-kawan tercinta. meski kadang rasa suka menipuku untuk dekat dengan seseorang yang lain. Namun, aku selalu menemukan jalan untuk kembali mencintainya. meski hatiku sendiri benar-benar merasa lelah karena dia tak lagi memberikan cinta yang sama.
 Dan suatu ketika, dalam kelelahan hatiku yang dalam aku menemukan kotak baru berisi cinta yang masih setengah. kotak itu transparan, aku melihat indah cahaya di dalamnya. Tapi hatiku masih terlampau gamang untuk berani membuka kotak itu, hingga tanganmu menggenggamku, mengalirkan kehangatan yang tak dibuat-buat. kusentuh itu dengan hati yang masih setengah dan kutemukan cintamu yang juga masih setengah.  kita lebih banyak berbagi kisah tentang cinta yang telah pupus digerus batu khianat dan kerikil ego. aku mengasihimu yang begitu mengasihi dirimu dan lukamu. masa lalu, kehilangan yang dalam telah membuatmu mencintai kehadiranku. kita terus berjalan, dan perlahan hati yang setengah itu terus merambat menuju puncak keagungannya.
Aku belajar darimu tentang kesederhanaan cinta dan perasaan. bukan tanpa luka kita berusaha saling menggenggam. kamu bukan seseorang dengan kekuatan untuk tidak mudah menyerah. beberapa pertengkaran telah membuatmu jemu, karena kamu takut melukaiku dan kamu takut cintaku membuatmu terkekang. kamu berbicara seolah-olah mudah untuk melepaskan cinta yang prosentasenya telah hampir mencapai puncak. 
dan aku masih tidak bisa terima ketika kamu memintaku mencintaimu bukan sebagai wanita. sekali lagi aku tidak menyerah untuk menggenggam cinta, meskipun aku harus gila, belajar menikmati setiap luka, karena semua akan segera sirna setelah kamu datang kembali membawa kehangatan sebuah pelukan penuh cinta. karena aku mencintai tanpa batas, dirimu seperti adanya. aku dan kamu, hanya perlu tanpa lelah belajar menekan ego ketika perdebatan hadir, belajar berjalan berdampingan tanpa pernah melepas genggaman.

0 komentar: